Title: Daiki Rebellion
Author: mikiCHII yumekawa (lagi-lagi)
Genre: eng…apa ya? Nggak yakin kalo komedi…yaudah (makan dulu sana mie sed** ayam spesial tuh): comedy, romance(?)*maksud loh?
Cast: daiki arioka
support cast: hey!say!7,+inoo kei as guru cantik nan galak, dan beberapa figuran yang tidak disebutkan namanya karena kebanyakan
Lagi….lagi…pocky-pocky itu meloncat dengan indahnya di hadapan daiki arioka. Remaja pengangguran yang kerjaanya hanya melamunkan pocky pujaanya*dicekek daiki
“pockyyyy!!! Wait for me bebiiiihhh!!!” dengan semangatnya daiki mengejar pocky yang entah bagaimana bisa bejalan-jalan itu.
Tiba-tiba seduah pock menghadangya dan memukul kepalanya dengan benda tumpul
“UGYAAA!!!” jerit daiki di kelasnya. Membuat seisi kelas yang tadinya tegang jadi ketawa. “arioka! Emang saya nyuruh kamu tidur apa?” hardik guru berkepala botak yang terangnya mengalahkan lampu philips itu(ngiklan)
“ma…maaf pak…eh ssensei…” jawab daiki gugup. Sebenarnya sih ia kesal setengah mati, karena si guru botak membuat image pocky hancur dalam mimpinya
“pak-pak gundulmu! Emang aku bapakmu apa?” balas guru itu sengit, daiki hnaya diam.
Lalu si guru botak(sumpah ngga enak! Bilang aja sensei ya?) aka. Sensei kesayangan daiki itu menyodorkan raport bertuliskan nama daiki di sampulnya
”kau lihat? Berapa nilaimu?? Yang kau tau hnaya pocky-pocky! Emang di ulangan ada soal ’dimana pocky dilahirkan’ apa hah” oke, guru itu ngomong sampe muncrat! Membuat daiki makin sebel. Daiki membuka rapot itu perlahan...
Glek!
Pucat...
Takut..
Terkejut..
Semua memenuhi perasaan daiki!
Dua hurup C dari lima mata pelajaran? Sumpah! Demi sejuta pocky(lagi!) daiki kaget banget! Ia yang menganggap dirinya jenius menyaingi enstein benra-benar merasa dapat pukulan keras. Terbayang olehnya wajah mengolok-oloh chinen yang merajalela, atau pipi yamada yang mengembat pocky-nya sebagai hukuman, kalimat pedas ryutaro, dan wajah keito dan yuto yang datar dan tak peduli(kalo gini nggak usah dutulis bisa nggak?)
Daiki kembali membenamkan mukanya di tangan. air matnya sudah banyak banget, kayak sungai amazon!
Daiki pulang dengan langkah gontai, ia takut masuk rumah itu, rumah yang nggak tau kenpa auranya aneh. Daiki sempat duduk di depan pintu, persis orang nyasar, mana mukanya kusut lagi. Tiba-tiba, matanya menangkap sosok putih ryutaro morimoto. Si bocah mulut sambel!
”dai-chan! Doshita no?” tanya ryu daiki berpikir keras, bilang sama ryu itu sama aja bunuh diri! Daiki tetap diam, nggak tau ya, banyak banget yang dipikirin!
”dai-chan! Apa sih susahnya ngomong? Sms nggak pernah,nelpon nggak pernah!”
Kata ryu sok mengikuti iklan kartu A*(sensor)
Dan...para pembaca, konyol banget daiki yang langsung menjawab
”AKU NGGAK PUNYA KEITAI(ponsel)!!!!”
Plok! Pukulan mendarat di kepala daiki, sekarang daiki sadar, batapa kejam dan kurang ajarnya si junior ini.
”serius dai-chan! Tujuh rius malah! Ada apaan sih??” paksa ryu sambil menguncang tubuh gembul daiki.
Dan si makhluk kawaii,sugoi,kakkoi itu hanya mendesah pelan
”nggak tau lah ryu, ini kan urusanku..”
Jawab daiki akhirnya, biasanya kalo daiki berani bilang gitu, si ryu langsung nyekek! Tapi entah kenapa keli ini ryu Cuma menatap datar dambil ngerogoh kantong belanjaanya. Ia mengeluarkan benda segi panjang yang tak asing di mata daiki.
”astaga! Demi seribu pocky geratis!!! Kamu baik deh ryu! Arigatoouuu!!!”
Seru daiki dengan bodohnya. Ia diam waktu melihat ryu yang menjauhkan kotak bagai berlian di mata daiki itu.
”aku nggak akan kasih kalau dai-chan nggak bilang!”
Daiki berpikir lagi, godaan pocky itu benar-benar menggoda imanya! Akhirnya dia ngkat suara.
”rapotku....kebkaran...”
Ugh! Bener-bener tanda tanya sebesar menara eiffel yang ada di pikiran author sekarang
Daiki kok jadi error gini? Atau komputernya yang eror?
”hah!? Kebakaran? Gosong dong? Kok bisa kebakar? Yaudah jangan sedih nih makan pocky!” ujar ryu yang tumben-tumbenya baik hati. Daiki sudah tersenyum cerah
”tapi kotaknya doang ya...” lanjut ryu dengan nada dingin. Membuat daiki pengen protes, kelo perlu demo sekalian!
”kok gitu sih ryu!?”
Ryu menatap dingin, yang langsung membekukan keringat daiki. ”baka! Mana mungkin rapot kebakar! Emang gue bego apa?” amuk ryu ganas. Sakit hati daiki!
”teganya kau menghancurkan harapanku pada pocky itu ryu! Kukutuk kau!!”
Tuding daiki emosi, sambil menunjuk ryu dengan jarinya, semnetara ryu tanpa pedulu masuk ke rumah
”hadoohh...punya senpai kok nggak beres semua!” ratap ryu dapa dirinya sendiri. Cobaan baginya memiliki senpai seperti daiki.
Daiki ada di meja makan...menatap benda itu lekat-lekat...ia semakin dekat...dan dekat... beda merah itu selalu menggoyangkan imanya...tapi ini lain, kotak merah dihadapanya itu punya chinen, sedikiiit saja disentuh...pisau saja bisa melayang!
”wahai pocky pujaan hatiku...kenpa kau begitu cantik? Nyam..nyam...” daiki mulai menghayal lagi, namun hayalanya dibuyarkan oleh tepukan makhluk halus(?) di bahunya
”jangan ngembat pocky-ku! Ini salah dai-chan kenapa nggak belajar? Dua nilai C di rapot? Astaga! Demi timun seladang! Belajar nggak sih!?”
Ujar chine geram, ia tak habis pikir, nilai C itu suangat kecil baginya yang biasa mendapat nilai A atau B. Namun kemarahanya terpotong ketika suara keito memanggilnya
”woi! Chinen! Ohno-san ditipi nooohhh!!!”
Sontak saja chinen langsung berlari ke ruang tivi, duduk manis dan lupa pada pocky dan daiki yang masih ada di ruang makan. Dalam dua menit! Pocky itu habis! Sementara daiki menjelma jadi hamster karena pipinya penuh pocky. Nyam...nyam...
~000~
”hyyaaaaa! Aku harus manggil guru!” kata daiki pada dirinya sendiri. Ia menimbang-nimbang biaya sekarang, ia memikirkan, klau ia memanggil guru otomatis uang jatah pocky-nya akan kepake...
”kerja part time aja kali ya?” gumam daiki, sambil mencorat-coret notes-nya.
”dai-chan! Dai-chan lagi apa?’
Tiba-tiba kepala yamada menyembul dari bali pintu. Daiki bagai menemukan secercah harapan.
”yama-chan! Sini bentar!’
Panggil daiki, dan dengan lugunya yamada masuk, dengan wajah bingung
”doshita dai-chan?”
Tanya yamada. Daiki tersenyum penuh misteri, entah perasaan yamada saja atau emang feeling, ia merasa ada aura pencopet yang keluar dari daiki.
”yama...kau punya uang tidak?”
Benarkan?
Yamada langsung mneggeleng cepat, wajah lugunya berubah menjadi wajah cemas.
”kalo gitu, ada nggak senpai di sekolahmu yang pinter? Kalo bisa, lebih tua dari aku...”
Yamada mengerutkan kening, aneh! Daiki mau apa sama orang pinter? Mau tukeran otak? Kalo bisa sih, dari dulu yamada udah nyuri otak chinen biar dia juara umum!
’eh? Buat apa?”
Daiki mengguncang bahu yamada dengan manja, yang mana senior yang mana junior sih?*author mulai emosi
”pokoknya cari yama-chaann~”
Oke! Yamada mulai mencium aroma ikan eh maksudnya aroma ketidak beresan dari seorang arioka, senpainya yang biasanya pintar dan kemana-mana selalu membawa pocky itu kini bodoh stadium akhir! Tanganya pun tak memegang pocky seperti biasanya.
”ya udah! Nanti ku cari...tapi buat apa sih dai-chan?”
Tany yamada penasaran. Daiki menyengir lebar.
“buat jadi guruku…soalnya…nilaiku rusak…”
Yamada mengangkat alis “memang dapat berapa?”
Daiki meraih rapotnya dan menyodorkan pada yamada, yamada tertawa kencang sekencang mikrofon baru beli. Ia terpingkal pingkal sambil nunjuk-nunjuk rapot kebakaran itu
”hahhahahaah!! Cuma C dua doang kok bingung! Aku yang dapet tiga aja santai!”
Kata yamada tanpa memeberi jeda pada tawnaya.
Sementara daiki cemberut, ia sakit hati bener sama juniornya satu ini, wong lagi kesel kok malah dibandingin sama kepinteranya yang jelas-jelas dibawah….chinen!
“itukan karena kamu yang dapet! Kamu emang biasanya dapet jelek kan? Lha aku? Biasanya namaku ini patut dicatat di buku record! Karena kepintaran yang nyaingin enstein!”
Marah daiki, ampuuunnn...uadah nilai jelek, masih aja promosi bak tukan panci gitu!
Kini giliran yamada yang merengut. Ia tak rela otaknya disindir sedemikian tajam, setajam silet!
”urusai!!! Nanti nggak ku cariin!!” ancam yamada penuh kemenangan
Daiki menunduk dan meminta maaf, astaganagabonarjadisembilanpuluhsembilaaann!!!
Kenapa nasib daiki ini jelek banget! Udah ditindas ryu, sekarang yamada mulai menngunakan kelemahanya! Ini pembullyingaaann!!
~000~
Yap! Yamada memang begitu, ia anak rajin yang tak pernah bolos seharipun, saking rajinya, sampe tiap pagi udah nulis-nulis. Eh, ternyata nyalin pr chinen! Omg! Author kena tipu!!
Kali ini yamada tidak nyalin peer di kelas, ia menyalin di perpustakaan yang entah kenapa sepagi ini udah buka, ia sendirian disitu, sebenernya agak merinding sih, pasalnya ada rumor kalo perpustakaan itu dijaga sama hantu berkebaya, yamada sudah mempersiapkan mentalnya, kalo ntu hantu nongol, ia akan tanya
”nona hantu, kok orang pake kebaya bisa nyasar ke jepang??”
Jujur, yamada emang penasaran banget gimana ceritanya orang kebayaan bisa nyasar ke jepang! Jadi penjaga perpustakaan lagi ’segitu rajinkah orang berkebaya?’
Yamada membalik kertasnya yang sudah penuh dengan angka ajaib itu. Ketika matanya menemukan sosok lain di belakangnya, yamada menatap sosok berkacamata yang sedang asyik membaca itu. Takut!
Tapi yamada jadi tenang begitu sadar kalo sosok itu nggak pake kebaya(baka yamada!)
”aneyong! Lho? Ini jepang ya? Gue lupa! Keasyikan nonton winter sonata sih(korban!)”
Yamada terus menatap sosok itu, Manis..apalagi dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya…
“dare?”
Sosok itu tersenyum “konnichiwa! Kei inoo desu! Eh? Ngapain ada anak-anak disini?”
Sosok itu bingung, sebenernya apa peranya disini?(kei:oiya gue lupa!)
”ya...yamada ryosuke desu!” ucap yamada masih terpana pada sosok manis itu. Kyaaa!!!
“lho? Inoo-san kok pake celana?” Tanya yamada konyol,
Menurut inoo, anak didepanya ini nggak beres! Masa dia peke celana kayak aneh banget!
”eh? Yaiyalah! Masa mau pake rok!”
Ujar inoo sengit, ia sedikit emosi pada yamada yang abnormal itu
“kenapa enggak?”
“WHAAATT??? Demi rumus Phytagoras, apa apaan bocah ini? Aku cowok disuruh pake rok!? Situ pikir cosplay!????” ujar inoo sewot. Yamada terlonjak kaget. Serasa ia dikelilingi strawberry busuk! (nggak,nggak!ini maksudnya kaget)
“cowoookkk????” yamada pingsan gaya anak alay, dengan posisi punggung tangan yang menyentuh jidat
“aku cowok! Situ pikkir gue apaan? Bencong!?”
Yamada masih diam. ”gomen...” mengingat dirinya adalah anak baik yang sopan, langsung saja yamada mengucapkan kalimat itu.
”yaudah! Kamu orang keseribu seratus dua puluh tiga yang bilang aku cewek! Aku terima, awas kalo sekali lagi diulang! Oh iya, peer-mu nomer tiga belas salah letak komanya!”
Inoo berlalu, meninggalkan yamada yang masi setengan shock ’ada ya, cowok manis gitu? Walaupun tetep manis strawberry!’ yamada teringat kalimat inoo tadi, nomer tiga belas? Ia langsung mengecek bukunya lalu membandingkan antara yang tertulis di bukunya dan yang ditulis di buku chinen
Kalian bisa bayangin kalo ntu buku dijejerin, yang punya chinen rapi, bersih, sedangkan yang punya yamada? Apoteker-pun belum tentu bisa membacanya!
”oh iya, salah komanya!”
Yamada nyengir sendirian(nggak ding! Author juga ikut nyengir). Tapi akhirnya dia tau, siapa yang bisa menolong dai-chan!
-000-
TENG TONG! Jger!jger,bruk,prang!ckit! ITAI! Adoh!!!
Bunyi bel plus yuto dan yamada yang mecahin piring plus keito yang lagi maen ps, plus ryu yang lagi menghajar daiki, en chinen yang lagi ngamuk-ngamuk itu. Memenuhi rumah aneh itu suatu siang, seorang pemuda tanda tanya(?) berdiri di luar dengan kesal, lantaran ketokan pintunya klah keras dengan suara macam-macam kejadian didalam sana. Ia mengetok pintu makin keras, lalu mundur beberapa langkah saat mendengar kalimat
”dasar! Piring segitu doang dipecahin? Kaki gue ketusukk neeh!!”(inisuarachinen)
Ia berniat pulang ketika tiba-tiba pintu dibuka dan munculah..
Wajah yamada yang penuh penderitaan! Air mata yang bercucuran, dan keringat yang membasahi pakaianya. Sekilas, yamada memang terlihat seperti gelandangan yang habis disiksa(autorditelenyamada)
“ya…yamada-san???”
Yamada menangis semakin kencang! Ia mengadu pada inoo bahwa chinen telah memasukkan kata-kata kejam ke dalam otaknya
“huaaa!! Masa’ tadi dia bilang ‘strawberry itu kecut!asem!kayak ketek(astaghfirullah!ampundehnifanfic!) nggak bergizi!lebih sehat timun!’ masa ktanya gitu!!!!” adu yamada sedih lantaran makanan kebangsaanya mendapat hinaan dari chinen
“emang apa hubunganya strawberry sama timun?” tanya inoo aneh
Yamada menunduk sambil berpikir ‘iya,ya? Hubunganya apa?(omooo!yamada disini kok geje bener ye?)
“aku…tidak ….tau…” desisnya
“sudah-sudah! Aku pusing! Mana orang yang minta diajarin itu? Pegel neh! Suruh duduk kek!” protes inoo kerena sedari tadi tak dipersilahkan masuk
”oh, aku lupa! Silahkan duduk senpai!”
Inoo mendengus kencang, tak habis pikir tentang volume otak yamada yang hampir nyampe limit itu!
”mana bangkunya buleeettt!!!”
Marah inoo gemas, dia masih didepan ko disuruh duduk! Eloh pikir gue bisa duduk tanpa kursi apa? Ini bukan jaman sihir kaleee!(katainoo)
Yamada menggaruk kepala seolah menyadari sesuatu(bukankarenakutu)
“eh iya,ya? Aku ambilin bangku dulu deh!”
AMPUUUUNNN! Autor sama inoo Cuma bisa saling pandang(nggaktaucaranyagimana) menyikapi yamada yang super duperr…..agh! jangan disebut, terlalu kasar!
Dengan kesal inoo menerobos masuk kedalam, dan sodara-sodara sekalian, tampaklah pemandangan mengejutkan!
Chinen: lagi ada di atas badan yuto Siap-siap buat mukul tu kepala orang jangkung
Yuto :lagi nangis gara-gara mau dihajar chinen (atau gara-gara menelan kenyataan bahwa
badan jangkungnya nggak ngaruh waktu ngelawan chinen)
Keito: ber-hore ria karena mobil balapnya nyampe finish duluan (pakedancesegala)
Daiki :dikejar-kejar lantaran nyuri pocky(lagi) ryu.
Ryu :ngejar daiki sambil teriak-teriak nggak jelas plus membawa cambuk catwoman
Inoo menatap kondisi rumah itu dengan aneh.
”maaf, ini rumah atau rsj sih?”
Tanya inoo polos, entah kenapa otak pinternya nggak berlaku disini, mungkin kena aura aneh bin ajaib dari rumah ini.
”DAI-CHAANNN!!! INOO SENPAI DATEENGG!!!” seru yamada keras-keras masih seperti mikrofon baru beli. Membuat inoo tutup kuping dan menyesal kenapa mggak nyumpelin kapas ke lubang kupingnya.
Daiki turun dengan nafas ngos-ngosan, ia tak tahan lagi dengan ryu yang selalu membulyingnya, apalagi tadi pocky curianya berhasil dirampas kembali.
”apa? Kau bilang apa tadi yama-chan? Ino(pig) datang? Mana? Cepet telpon petugas hutaannn!!!”
Seru daiki heboh sambil mengeluarkan keitai dari sakunya dengan panik.
Plok! Tangan inoo sudah mendarat di jidat daiki dengan mulusnya. Ia kesel! Masa namanya di pelesetin terus pelesetan sih pelesetan, tapi masa iya namanya disama-samain sama ino? Dia kan inoo!(entahlahdiamanaletakperbedaanyahahhahah!)
”itai!”
Pekik daiki. Ia mengelus-elus hidungnya dengan kesal
*tadi kan gue nulis yang dipukul jidatnya?kok yang sakit idungnya?(kataauthor)
”yama-chan, siapa orang ini? Seenaknya mukul orang!dia nggak tau aku siapa?”
Tantang daiki kejam. Sementara inoo memelototinya dengan serius
”emang kamu siapa hah?” kata inoo
”YA ANAK OTOU-SAN KU LAH! DASAR BAKA!” marah daiki berkobar, membuat rambut yama nyaris gosong!
PLETAK!
Kepala daiki kena pukul lagi, kali ini sama sepatu bolanya chinen yang kerasnya bagai baja. Ternyata orang satu ini udah selesai sama yuto dari tadi.
”dai-chan nggak sopan sama tamu!”
Omel chinen sambil berkacak pinggang, ia memarahi daiki yang menurutnya nggak sopan sama tamu itu. Dan daiki henya mengejek dan mengulang semua yang chinen bilang, dengan muka yang dijelek-jelekin(tapitetepkakkoi!)
”iya...iya! nggak usah mukul terus!heran deh, kalian hobi banget mukul kepala orang!”
Dengus daiki sebal. Chinen hanya mendeham pelan, berusaha menetralkan suaranya
”gomen nee...dai-chan memang kurang ajar! Yang dihormatinya Cuma pocky”
Umbar chinen, sebenarnya nggak bisa disebut ngumbar juga sih, wong sudah pada tau kok!.
”yah, tak apa, jangan diulang! Mana yang mau kuajari?” kata inoo akhirnya
Daiki memandang inoo tanpa berkedip, ia tersepona dengan kecantikan inoo sekaligus kaget karena inoo adalah calon gurunya
”o..omae wa...” tunjuk daiki gemereran.
”apa baka? Oh, jangan-jangan kau orang yang mau kuajari? Juih! Sori-sori-sori(suju style mode: on) aku nggak akan mau!”
Kata inoo pedas, daiki masih menatap tak percaya pada inoo, ia mengamati inoo dengan teliti.
”apaan liat-liat!?”
Tanya inoo geram, daiki yang masih tersepona hanya diam ditempat sampe ngiler-ngiler liat inoo yang begitu cantik*author ditendang inoo
Chinen yang sedari tadi tanganya sudah gatal ingin menjitak daiki akhirnya melampiaskan jitakan mautnya itu.
”AH! ITTAAIII!!”
Jerit daiki keras(tapi tetep kencengan yama*ampun yamaa!)
Daiki menge;us kepalanya sambil menatap chinen dengan tatapan tak percaya, sudah susah payah daiki mengajari chinen tentang humor dan kelembutan hati(ya ampyuun) ternyata hanya ini yang didapatkanya? Jitakan yang begitu keras dari junior kesayanganya? Hancur lebur hati daiki(alay mode: on)
”dai-chan! Jorok! Jangan ngiler!!! Inoo-san ini cowok tauk!!!”
Giliran yama yang mengomel, dan seperti tersengat jutaan watt listrik, daiki langsung kejang-kejang dengan rambut berdiri-berdiri!(silahkan bayangin sendiri)
Daiki langsung berdiri dan menarik-narik lengan inoo dengan gaya ala anak lebay
”tolong! tolong katakan itu bohong inoo-chan! Nee? Kau perempuan kan? Iya kan?”
Daiki terus memohon, sementaraa inoo yang sudah mulai berada di ambang kesabaranya setelah ratusan kali dituduh perempuan.
”GUE COWOK DODOL! LU NGERTI KAGAK????”(*sound: jglar!jglar!)
Daiki membatu seketika. Dia tak bergerak sama sekali.
Chinen geleng-geleng kepala, author juga geleng-geleng kepala.
“OOOIIII.....FF GUE NGGAK AKAN JALAN KALO LU DIEM TERUUSS!!!“
Oke. Kali ini author bener-bener emosi! Kalo dia diem terus, gimana ni FF mau jalaan? Tangan gue udah capek neehh!!!!
Dan daiki sadar, dengan wajah lemas bin lesu bin lecek ia membungkuk memberi hormat pada inoo.
“onegaishimasu“
Kemudian daiki kembali ke kamarnya, mengambil setumpuk buku, dan meletakkanya di atas meja tamu. Semuanya diam, mereka ragu apakah daiki bisa menerima atau tidak bahwa inoo adalah seorang laki-laki.
“bisa kita mulai sekarang kan belajarnya?“
Tanya daiki seram, ia mengambil tempat duduk dan menyuruh inoo duduk du hadapanya. Walaupin takut, inoo tetap menurut dan mulai membuka buku. Semuanya masih diam, bahkan yama yang suaranya kayak mikrofon baru beli kali ini diam(oh, ternyata kakinya diinjek chinen!*kakakku kamu kok ngancem orang?).
Sepuluh menit berlalu...semuanya sudah bubar, keito kembali maen ps kali ini bareng ryutaro, chinen maen sama yuto ama yama(permaenanya: siapa bisa cium pipi yama dia menang(?)*ikutan dong!*dimassa jumpers). Sedangkan author lagi kebingungan mau ngelanjutin ceritanya!
Okelah...kita intip kegiatan mereka!
Keito vs ryu
Ryu:“akh!! Nggak adil!!! Masa aku kalah terus!!???“
Keito:”iyalah, gue kan udah pro!”*bangga
Ryu: ”kagak bisa! Gue ngaak akan berhenti sampe gue manang!”
Keito:”udah gue bilang, gue ini pro! Lu nggak usah sok-sok nantang gitu deh!”
Ryu:”tetep nggak bisa! Awal tadi poin gue tinggi, kok bisa berkurang!? Lu maen curang ya?”
Keito:”WHAT? Emangnya gue eloh? Makanya jangan panggang lama2!gosong!!!!!”
*kalian bertanya mereka lagi maen apa? Ternyata mereka lagi maen cooking academy(game masak2-an) T^T*
Chinen vs yama vs yuto
Chii: oke, kita mulai!!*semangat*
Yuto: oke! Siapa takut! *dalam hati* akan kubalas kelakuanmu tadi chii!
Yama: eh,eh,eh! Matte! Kok pipi ku yang dipake?*cemas
Nakachii: *saling death glare* awas kau!
Yama: WOOIIII….
Chii: ichi…..
Yuto: nii….
nakaChii: san…START!!!!
Yama: *ketakutan* lari..
Chii: tunggu yama-chaaa~n!!!
Yuto: WAIT FOR ME YAMA-CHAA~N!!!
Keito: *tereak2* yuto! Bahasa inggris lu jelek! Kagak usah ngomong!*protes
Yama: nggak akan!
Chii: kau lihat yuto-kun? Ini gara-gara kau!*emosi
Yuto: aku?? Ini semua salah mu!! Lihat saja chii..akan kuhancurkan, dan kubuang semua . koleksi arashi-mu!! Kyahahaha! Termasuk uchiwa ohno-san!!!kyahahaha!
Chii:*shock* APA??? Aku akan mematahkan stik drum-mu! Kuhancurkan drum kesayanganmu! Kumutilasi, terus ku kubur!!!! Hyahahahaha*tawaiblis
Yuto:*kaget* ARGH! Pokoknya aku akan nangkep yama-chan duluan!*lari
Chii: APA? Aku yang akan dapet duluan!!!!!*ikutan lari
Yama: *diambang kematian*
Daiki vs inoo
Inoo: nah, ini tibagi ini dulu, baru hasilnya....
Dai: zz.....*tidur dengan mata terbuka*mermaid man style*
Inoo: BANGUN WOOIII!!!
Dai: zz...inoo-chan...kenapa ini bisa terjadi??...*ngelindur
In dai-chan’s dream:
Pocky...maafkan aku, aku sudah berpikir untuk menduakanmu.....” kata daiki berlinang air mata. Sementara pocky dihadapanya hanya diam..*iyalah*
”aku janji akan menebus semua kesalahanku..” daiki makin terpuruk. Pocky(?) yang mulai tidak tega langsung menjawab(entah bagaimana caranya, hanya daiki yg tau)
”baiklah~kau harus membeliku yang banyak di toko mang ujang(hah? author baka!)”
Daiki tersentah\k sejenak, karena teringat cintanya pada pocky, ia pun mengangguk mantab.
”sekali lagi maaf ya, aku udah mikirin inoo-chan...aakkhh!!! kenapa sih inoo-chan itu cowok?? Padahal baru sekali itu aku melihat orang yang lebih menarik dari pocky!”
Omel daiki ternyata masih belum nerima. Pocky yang tersinggung langsung naik tepung(maklum, pocky nggak punya darah). Dan seperti yang sebelumnya...kepala daiki dihantam dengan benda keras
#end of dream
”BAGUN KAGAK??? GUE BARU NGEJELASIN LU MALAH TIDUR!!! INI BARU NGuLANG YANG PELAJARAN SMP!! GIMANA GUE MAU NGAJARIN YANG PELAJARAN SMA????”*emosidotcom
Daiki langsung terbangun dan menatap inoo sekali lagi.
Tapi daiki langsung tersadar dan berlari menuju toko mang ujang untuk beli pocky yang banyak, seperti janjinya pada pocky tadi....
8owari8
KYAAA!!!! AUTHOR DIHAJAR FANS DAI-CHA~N,SAMA INOO-CHA~N!!!*ampun!
Gomen, gomen...ini emang ff tergeje yang pernah aku buat, niatnya emang komedi, tapi kok jadi kayak gini? Yah..seperti biasa lah...ancur! T^T
Maaf ya, buat fan yang merasa tersinggung, kubuat disini soulmate-nya dai-chan itu ya pocky! Hehehe...sekali lagi maaf...-/\- (terlebih buat inoo-chan, maaf sudah menghancurkan image-mu!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar