ngepost juga! ini khusus buat tanjoubi-nya keito okamoto(kakakku*dimassa fans*
ayok lah~douzo...
Author : mikichii yumekawa
Title : *GUITAR NO NEIRO*
Genre: sad(?), horror(?),friendship(?)*maaf banyak tanda Tanya, genre emang belum jelas!!*plak!
Cast: keito okamoto, morimoto ryutaro
Disclaimer: sudah saya bilang berkali-kali! Mereka HARUSNYA punya saya*ditendang
.
.
.
.
.
Tokyo- 24 maret 2012
.
.
.
.
Bagaimana....bila rentetan masalah menerjang hidupmu?
Akankah kamu menyerah?
Keito okamoto, ya! Anak lelaki cerdas yang pendiam, tatapan matanya tajam, menyembunyikan kesedihanya...sangat jarang rangkaian kalimat keluar dari mulutnya. Sekali kalimat itu keluar, maka hanya cacian-lah balasanya.
”menyingkir dari kelas kami okamoto! Kau mengerti tidak? Kau itu merusak nama sekolah! Dasar tidak tau diri!!!”
Yah...kalimat semacam itulah yang biasanya ditumpahkan teman-teman sekolahnya untuk dirinya.tapi dia hanya diam, tak ada gunanya juga membalas kan? Setidakannya itulah yang dia pikirkan.
Setelah perceraian orang tuanya beberapa tahun lalu, keito tinggal dengan ayahnya yang sangat jarang pulang kerumah. Bisa dibilang ia seorang diri, tak ada yang bisa diajaknya berbagi, dan tidak ada yang bisa ia lakukan, kecuali memainkan gitar birunya. Tapi nasib sial kembali menimpanya, gitar satu-satunya, dirusakkan oleh teman sekolahnya. Kini ia benar-benar tak bisa melakukan apapun!
***
Keito merebahkan dirinya di bukit itu, merasakan kelembutan angin yang menimpa walahnya, sejuk.
Hanya dibukit ini ia bisa tenang. Tak ada seorangpun yang menindasnya seperti di sekolah, tak ada yang meninggalkanya sendirian seperti ayahnya.
Semua yang ada di bukit selalu membuatnya nyaman....
Jreng...jreng...jreng...
Suara instrumen yang tak asing di telinga keito. Ia bangkit dan mencari sumber suara. Tapi ia tak menemukan siapapun…
Keito menuruni bukit, berharap menemukan si pembuat suara tak beraturan itu, dan keito benar-benar menemukanya! Seorang anak lelaki yang sedang memetik gitar di kaki bukit, ia sedang bermain gitar sambil memandangi sungai.
Keito memandangi anak lelaki itu dari belakang, sambil mendengarkan permainan gitar anak itu. Berantakan. Tak ada satu melodi pun yang diciptakanya dari petikan senar gitar itu, ia hanya memainkanya secara random dan terdengar tidak berminat.
”oi! Apa yang kau mainkan?”
Tanya keito. Anak lelaki itu berhenti memainkan gitarnya. Ia menoleh dan mendapati keito berdiri di belakangnya, seakan tak peduli, anak itu kembali menatap sungai lagi
”oi! Kau punya telinga kan? Aku bertanya, apa yang kau mainkan?”
Keito mulai emosi. Ia mengambil posisi di samping anak itu, dan kelihatanya itu membuat si anak lelaki terganggu
”siapa kau?”
Tanya aank itu ketus.
”keito...permainan gitarmu jelek sekali!”
Ejek keito, anak itu langsung membanting gitarnya ke rerumputan, tak keras memang, tapi itu cukup untuk membuat keito tersentak.
”lalu kenapa? Hah? Kau keberatan? Aku tak mengenalmu! Aku yakin permainan gitarmu tak lebih bagus dari itu!”
Amuk anak itu. Tanpa mempedulikan serentetan kalimat yang terucap dari anak itu, keito meraih gitar dan mulai memetik senarnya.
Jreng...jreng...jreng...(chiisana tenohira-aqua times)
Anak itu terdiam, sebenarnya ia cukup menikmati permainan gitar keito, tak jelek-tapi ia tak punya muka lagi untuk mengakuinya.
”kau tak bisa bermain gitar, untuk apa memilikinya?”
Tanya keito heran, anak itu kembali merebahkan dirnya di rumput.
”ayahku...memaksaku menguasainya...padahal aku tidak suka....”
Kata anak itu. Keito terdiam lama, kasihan juga anak ini.
”kau....morimoto ryutaro? Nano gakuen? Oh…anak smp?”
Nada bicara keito seakan mengejek, ia membaca ulang huruf kanji yang ada di name tag tas anak bernama ryutaro itu. Ryutaro kembali menatap keito tajam, agak tersinggung dengan ucapan keito barusan.
“mau kuajari?”
Ryutaro melenyapkan tatapan tajamnya dan sebagai gantinya ia menghadap keito denagn senyuman.
Mereka mulai bermain gitar, berbagai macam kunci diajarkan keito pada ryutaro, terkadang ryutaro mengangguk, atau terkadang ia menggaruk-garuk kepalanya tanda tak mengerti.
Mereka berlatih ingá soren menghampiri mereka, menyadari langit mulai gelap, keito berpamitan pulang, wajah ryutaro berubah lesu.
“baiklah…besok kau akan datang kesini lagi deshou?”
Tanya anak itu, keito mengagguk. Yah…setidaknya keito tak harus mengagur dan memiliki pekerjaan Sekarang!
***
Mulai saat iu keito selalu datang ke kaki bukit, diajarkanya ryutaro berbagai macam tekhnik bermain gitar yang diketahuinya, dan lama kelamaan pun keito mulai terbiasa dengan yang disebut ‘teman’ entah Mengapa keito selalu menanti waktu pulang sekolah tiba, tak pernah dihiraukanya lagi teman-teman di sekolahnya yang makin lama makin menjadi. Yang ia pikirkan hanya ‘apa yang harus diajarkanya pada ryutaro?’
Begitu pun dengan ryutaro, tak jelas apa yang membuatnya kini tertarik pada benda bernama gitar yang dulu sempat di kutuknya karena dirasanya benda itu selalu membatasi gerak bebasnya. Tapi semenjak keito datang mengajarinya, ia seperti tak punya bahan pemikiran lain selain gitar, dan lama kelamaan pun permainan gitarnya makin terasah.
“hei, ryutaro-kun! Besok, datang kesini cepat-cepat! Aku ingin mengetes permainan gitarmu! Kalau kau bisa, aku akan memberimu sesuatu!”
Ryutaro tampak tertarik, ia menggaguk semangat dan mulai berlatih lagi, keito memperhatikan jemari ryutaro yang mulai memerah, selama ini ryutaro memang hanya menggunakan tangan kosong saat bermain gitar.
Keito tersenyum sendiri…
***
Keesokan harinya, sepulang sekolah keito tak langsung pergi ke kaki bukit, ia pergi ke toko musik, membeli hadiah untuk ryutaro. Karena entah mengapa, keito yakin 100% bahwa ryutaro akan berhasil melewati tes nya hari ini.
Mata keito mencari-cari benda yang dimaksudnya, tapi bukanya menemukan benda itu, keito malah menemukn koran hari ini, tak jelas apa yang menariknya untuk membaca, ia menghampiri koran itu dan mulai membaca tiap deret tulisanya padahal biasanyam keito anti membaca koran.
Seorang lelaki membunuh anaknya sendiri, hiroki hideyoshi(36) telah menusuk putranya sendiri denagn pisau, ia belum angkat bicara mengenai alasan mengapa ia membunuh anaknya tersebut. RYUTARO MORIMOTO(14).
Apa yang mendasari pembunuhan ini?
Lutut keito lemas seketika, ia melemparkan koran itu dan berlari secepat yang ia bisa menuju kaki bukit. Denagn nafas yang masih setangah-setengah, ia menghampiri benda yang tergeletak di rumput hijau itu.
Jelas sekali. Keito mengenal benda itu! Gitar coklat milik ryutaro morimoto!
Tanpa disadarinya, air mata menetes deras dari mata keito. ia terduduk lemas. Saat sedang menangis, secarik kertas ikut basah oleh air mata keito, dengan tangan gemetar, keito membaca secarik kertas yang nyaris basah itu.
Keito okamoto-senpai….
Keito senpai, sore ini aku masih disini lho! Aku berlatih untuk besok
Apa sih yang mau kau berikan kalau aku lulus?
Keito-senpai,
Aku sudah tak sabar lagi menunggu besok!
Kalau besok akau lulus, aku ingin kau memiliki gitar ini...
Terima kasih ya, kau sudah meluangkan waktumu untuk melatihku!
Kau adalah gitaris idolaku
Zutto!! GANBATTE NEE, KEITO-SENPAI!!!!
Ryutaro morimoto
Keito masih termangu ditempatnya,
”Bagaimana bisa gitar ini berada di bukit?”
Tanya keito pada dirinya sendiri, ia mempererat genggamanya pada benda di telapak tanganya, benda pipih yang seharusnya kini menjadi milik ryutaro...
”mungkinkah...kau menyelesaikan tes-mu hari ini ryu? Perdengarkan aku melodi dari gitar ini...onegai!.....”
*owari*
UWAAHHH!!!!(jerit sekenceng-kencengnya)
Akhirnya ni FF jadi jugaa!!! Ini kupersembahkan(?) buat memperingati tanjoubi-nya salah satu kakakku, keito okamoto*dibuang.
Gomen nee... ini ending-nya emang geje banget! Nggak jelas! Soalnya jujur aja, aku juga bingung ngakhirinya! Masa ia aku mengakhirinya pake kalimat ”pokoknya kita berakhir disini!!!!” lu kate mutusin pacar???*abaikan(maklum, author lagi eror)
Tapi bener-bener minta maaf! Ini cuman keisengan doang! Hehhehe! Yosh! Bye! Sankyuu...eh! lupa! TANJOUBI OMODETOU, KEITO-NIICHA~N*ditendangfanskeito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar