Author : mikiCHII yumekawa
Title: memories
Genre: friendship
Cast : chinen yuuri, daiki arioka, yamada ryosuke, yuto nakajima
Main cast : hey say jump member
“tolong chii…ingat aku sekaali saja, sebut namaku sekaali saja! Kenapa kau lupa cara menyebut namaku? Kumohoonn…”
“chii…aku tau ada sesuatu yang membuatmu marah! Katakana padaku!”
Kata yamada sambil terus menyetir. Ia terkadang menatap chinen yang sedari tadi diam dengan cemas. Sudah tiga hari ini sahabat kecilnya itu diam. entah apa yang terjadi, yamada rasa itu semua karena dia. Chinen bersikap biasa pada member lain, tapi saat dengan yamada dia hanya diam.
“iie” jawab chinen pendek.
“ayolah chii…apa susahnya bilang padaku? Kumohon!”
Chinen memalingkan wajahnya. Ia merogoh saku dan mengambil keitai-nya dari sana. Ia sama sekali tak melihat yamada.
“YUURI!!!” kesabaran yamada mulai habis. Jarang sekali ia memanggil chinen dengan nama kecilnya
“AKU TIDAK MAU BICARA RYOSUKE!” balas chinen sengit.
Yamada menaikkan alisnya terkejut tentu saja
“aku muak! Kau selalu bersama yuto! Kau puas!!?”
Yamada tersentak kaget. Tak menyangka temanya akan mengatakan hal itu.
“na…nani?” Tanya yamada gugup.
“kau selalu bersama yuto! Kau tidak memperhatikanku! Sama sekali!!!! Dan kau masih mengaku sahabatku???”
Yamada menatap chinen .
“kau bilang apa? Aku mengabaikanmu? Kau sendiri selalu bersama dai-chan! Kau sadar?”
Ujar yamada emosi. Ia kembali mengingat liburan kemarin, saat ia menghabiskan waktu liburan bersama JUMP, entah hanya perasaanya atau memang kenyataan, chinen selalu terlihat bersama daiki. Membuat yamada tidak memiliki teman lain selain yuto.
Chinen terdiam di bangkunya. Ia tak menatap apapun, keitainya jatuh dan ia tak memungutnya. Ia seperti terpaku pada satu hal didepan.
“ya…yamada…AWAASSS!!!”
Treeeeetttt!
Sebuah mobil menghantam mobil yamada dan chinen. Sekuat tenaga chinen melindungi kepala yamada dengan tanganya. Alhasil, kepala chinen terentur setir mobil, membuat chinen mengerang keras.
-000-
Yamada terpaku. Ia benar-benar merasa dirinya adalah orang paling tidak berguna di muka bumi ini. Ia menatap ruangan chinen dengan tatapan kosong. Dua hari sudah sahabatnya koma, karena apa? Karena ulah bodohnya yang menyetir sembarangan! Ia membuat chinen koma!
“gomen nasaai….” Gumam yamada frustasi, tapi bukan yamada saja yang frustasi. Daiki arioka pun sama frustasinya dengan yamada, junior kesayanganya terbaring tak berdaya di ruang penuh aroma alkohol yang menyengat. Banyak juga jarum-jarum infuse yang bersarang di tubuh juniornya itu.
“chii…bangun, kau tidak lapar?”
Tanya daiki lirih. Ia menatap miris chinen yang ada di hadapanya, dengan mata yang masih menutup rapat. Ia keluar dari ruang itu. Ia bertemu yamada tepat saat ia membuka pintu.
“dai-chan…” gumam yamada dangn tatapan bersalah
“sekarang giliranmu, dan pastikan kau tak lagi mencelakainya…” balas daiki dingin.
Yamada menatap kepergian daiki dari ruangan itu. Sakit hati rasanya, ia sangat ingin bertukar tempat dengan chinen, tapi dia akan jadi orang bodoh jika mengharapkan itu terjadi
Chinen masih diam ditempat, hanya dadanya yang naik turun, menandakan dia masih bernafas. Yamada tak tau apa yang harus dikatakanya. Ia menangis, menangisi kebodohanya dan menangisi luka-luka chinen yang terbentuk akibat usaha melindunginya.
Jari chinen mergerak sedikit. Membuat yamada yang tadinya menangis langsung menagangkat kepalanya. Ia senang sekaligus terkejut!
“chii….chinen! kau dengar aku deshou?” ujar yamada semangat.
“da…dai-chan?”
Yamada membatu seketika…
-000-
“sensei bilang dia amnesia???” bentak yamada tajam.
Dokter itu menampakkan wajah bingungnya. Chinen memang amnesia, terbukti dengan lenyapnya sebagian memori pemuda kecil itu. Tapi yamada seakan tak mau percaya, telinganya terlanjur mendengar nama pertama yang diucapkan chinen waktu itu.
“tapi dia mengingat daiki, sensei!” bantah yamada.
“saya tidak tau, chinen-san benar-benar telah kehilangan sebagian memorinya, saya sudah mengeceknya! Saya bisa pastikan itu!” kata dokter bingung.
“kenapa?”
Sakit hati benar yamada dengan tragedy yang menimpanya akhir-akhir ini! Pertama, chienn menganggap yamada mengacuhkanya. Kedua, mereka kecelakaann dan chinen koma, kemudian yamada harus menghadapi kenyataan bahwa sahabatnya tak mengingat namanya lagi? Mungkin kami-sama mau memberikan ganjaran padanya!
-000-
Akhirnya chinen kembali, setelah beberapa minggu dirawat hingga bisa dikatakan pulih, tapi tentu saja memorinya tak kunjung pulih, yang membuat yamada makin sakit hati, chinen tak mengigat namanya, hanya nama daiki yang mesih menempel di otak pria mungil itu.
“dai-chan, apa makanan kesukaanku?” Tanya chinen polos
“em, kau suka gyoza, timun, dan…strawberry!” jawab daiki
Chinen mengangguk-anguk sambil tersenyum cerah. “dai-chan tau sekali ya, bahkan aku pun lupa!” kata chinen tanpa menghilangkan sedikitpun senyumanya.
“hm…tentu saja, kau hampir memakanya setiap hari!”
Kesembilan anggota JUMP membantu chinen menurunkan barang dari mobil, hari ini chinen masih akan tidur di rumah keluarganya, bukan di apartemen jump seperti biasanya. Saaya-neechan pun turut membantu adik kesayanganya itu.
“kau…kakakku?” Tanya chinen ragu sambil menunjuk saaya. Gadis itu mengangguk lembut.
“ya, aku kakakmu, aku saaya-chinen. Ayo kita berkenalan dari awal” katanya
Chinen tersenyum senang, ia senang karena memiliki kakak yang berwajah manis seperti gadis di depanya ini.
-000-
“Aku takkan membiarkanmu menelakainya lagi ryosuke!”
Ancam daiki dingin, ia kini berada di hadapan yamada dan menatap pria chubby itu dengan tatapan tajam, tak dibiarkanya yamada lari dari pandaganya.
“aku telah berjanji takkan mencelakainya lagi, aku janji dai-chan!”
Kata yamada denagn tatapan bersalah. Daiki tetap berkeras hati dan terus menatap yamada denagn tatapan menuduh yang tak kunjung hilang. Dan yamada, ia hanya bisa menunduk karena dia sadar itu memang salahnya dan ia memang pantas disalahkan.
“terserah apa katamu, aku tetap takkan membiarkanmu mencelakainya! Ryosuke, dengar aku! Kalau kau berani mencelakainya sedikit lagi, aku takakn membiarkanmu ada disini lagi. Sekarang keluarlah dari kamarku…”
Usir daiki dengan nada dinginya, ia membuka pintu kamar agar yamada mudah keluar.
“sekali lagi, aku minta maaf dai-chan…”
Gumam yamada sebelum benar-benar keluar dari kamar daiki. Setelah yamada keluar, daiki merebahkan tubuhnya di kasur, mencoba merilekskan kepalanya yang seharian ini berpikir terlalu keras. Baiklah, ia sadar chinen memang mengingatnya dan ia sangat senang, tapi yang ia pikirkan adalah, kenapa hanya namanya yang diingat chinen? Kenapa yamada yang sahabat dekatnya malah terlupakan? Kenapa member lain juga dilupakanya? Tapi daiki menutupi pikiran itu dengan pikiran lain yang menurutnya egois “yang penting, chinen mengingatku…”
-000-
“tadaima….”
Kata sebuah suara riang diiringi dengan bunyi pintu terbuka. Kepala chinen menyembul dari sana. Matanya mencari-cari kesembilan member lain yang tak sedang berada di ruang tamu. Matanya terus mencari, apa mereka masih tidur? Tapi arlojinya telah menunjukkan pukul 9?
“ah! Chii, kau sudah pulang!”
Kata inoo yang sedang berjalan ke dapur, ia menghampiri chinen yang masih tersenyum canggung.
“kenapa? Sudah, jangan dipikirkan! Tak apa kok kau melupakan kami, kita berkenalan dari awal oke?”
Chinen menaggguk setuju.
“ano…nama?”
Tanya chinen malu-malu. Membuat inoo terkekeh sendiri.
“aku inoo kei, kau membawaku ke masa lalu chii, kau tak menganggapku perempuan lagi kan?”
Tanya inoo masih di sisa-sisa kekehanya.
“emm…maaf, aku lupa. Oh iya, mana yang lain?”
Inoo menatap tangga, “sebentar lagi turun…” gumamnya. Chinen ikut memperhatikan tangga itu, tak perlu menunggu lama, sampai akhirnya Ryutaro turun dengan setengah kesadaran.
“hoanmmm….inoo-chan, jangan bilang kau bangun pagi untuk belajar lagi? Hooaaanmmm…”
Ryu terus menguap sampai menyadari ada chinen di samping inoo
“eh? O..ohayou…etto…”
“morimoto ryutaro desu!”
Jawab ryu cepat-cepat. Nyawanya langsung terkumpul lagi. Chinen tersenyum ramah. Kemudian giliran hikaru yang turun dari tangga sambil melompat-lompat dan menggerakkan tanganya bak sedang memaninkan bass kesayangan pria gingsul itu. Hikaru segera tersadar bahwa ada chinen dan langsung tersenyum malu-malu.
“gomen…gomen…”
Chinen tertawa kecil.
“ohiya, kenapa kau ada disini chii? Istirahatlah dulu dirumah…”
Nasehat hikaru yang tumben pagi ini tak berbuat hal konyol. Chinen tersenyum dan menggeleng.
“kurasa, aku lebih suka disini…ano…”
“hikaru yaotome! Jangan lupa!”
Kata hikaru sambil mengedipkan sebelah mata dan mengacungkan jempolnya dengan riang.
“tentu saja hikaru-kun!” ujar chinen. Ketiga orang dihadapanya terdiam agak lama, hingga chinen merasa tidak enak.
“eh? Kalimatku ada yang salah?”
Tanya chinen. Seakan tersadar, ketiga orang itu langsung menggelengkan kepanya serempak.
“bukan! Aku hanya merasa aneh biasanya kau memanggilku hikka!” jawab hikaru, chinen langsung salah tingkah dan memandang ketiga rekanya dengan tatapan bersalah.
“go…gomen…mungkin kalian bisa memberi tahuku?” pinta chinen. ketiga temanya mengangguk
“kau biasa memanggilku hikka, ini inoo-chan, ini ryu-chan….lalu..”
Hikaru tersentak saat ryu memangdangnya denagn tajam.
“apa kau bilang? Ryu-chan? Maaf chii…aku ryu-kun! Jangan ikuti kata-kata orang aneh ini”
Kata ryu seram membuat chinen agak menjauhkan letak duduknya. Inoo menjitak kepala chinen pelan,
“lupakan itu, panggil kami sesukamu ya?”
Perintah inoo dengan nada lembut. Chinen mengangguk riang.
-000-
Tak makan waktu lama bagi chinen untuk menyesuaikan diri dengan kondisinya sekarang, otaknya yang pintar dapat mengingat semuanya walau belum sempurna, ya, masih ada satu memori dengan yamada yang sukar untuk diingatnya. Dan tentu saja itu agak menyesakkan untuk yamada.
“chii, kau dulu senang kupangku lho!”
Kata yuya saat chinen sedang menonton televisi, chinen menoleh spontan.
“hontou? Memang tidak berat?”
Yuya tersenyum
“tentu saja berat, tapi kau itu selalu minta dipangku lho! Sampai kakiku pegal!”
Lanjut yuya dengan wajah lelah yang dibuat-buat.
“gomen nee…oiya yuya, kau punya rekaman konser kita tidak?”
Tanya chinen, yuya mengangguk senang, kemudian dibawanya chinen menuju kamarnya di lantai dua, kamarnya dan daiki. Yuya mengeluarkan beberapa kaset dan meletakkanya di hadapan chinen
“woaaa sugoiiii!!!! Sebanyak ini? Benarkah?”
Puji chinen tak percaya, matanya berbinar menatap tumpukan kaser yang menggunung itu.
“ini kaset hey!say!, itu single pertama kita dulu!”
Terang yuya, chinen tampak berpikir
“tapi, tulisanya hey!say!7, berarti aku, keito, yamada,yuto-kun,dan ryu ya?”
“bukan, itu kan hey!say!7 yang sekarang, dulu, sebelum ada JUMP, nama kita hey!say!7, anggotanya aku, kau,daiki,yamada,dan yuto!”
Chinen Nampak mendengarkan dengan seksama. Sesekali ia mengangguk tanda mengerti.
“begitu ya…aku mau lihat!”
Yuya menghidupkan laptopnya dan memasukkan kaset tersebut, sementara chinen menunggu dengan tak sabar, satelah layar laptop menampilkan PV mereka, chinen dan yuya tertawa-tawa.
“hahah! Aku dulu culun sekali ya? Yuyan juga!”
Komentar chinnen sambil terus tertawa. Mereka menonton PV itu hingga habis, dan mulailah berputar video making hey!say. chinen seperti menyadari sesuatu, membuat yuya tak bisa menahan dirinya untuk bertanya.
“doushita chii?”
Chinen menggeleng sambil tersenyum
“ternyata, dulu aku, dai-chan, dan yuyan dekat sekali ya! Oh iya, yamada dan yuto-kun juga sangat dekat!”
Yuya terdiam, tak tau apa yang harus dikatakanya pada chinen, anak ini…terlalu tajam, sukar untuk menyembunyikan rahasia darinya. Tapi yuya tetap berusaha tutup mulut atas kedekatan chinen dan yamada yang sebenarnya, ia mengerti perasaan daiki yang sadang senang karena chinen hanya merasa dekat dengan dirinya…
Tsuzuku~(maybe?)
hosh!hosh!hosh!(marathon mode)
ehm...mungkin ada sedikit kejanggalan waktu baca FF ini ya? kok jadi terasa yamachii ama daichii tu gimana gituh!*nggak jelas
tapi tenang! ini kan FF friendship! nggak ada romance-romancenya sedikitpun(mungkin rasa sayang untuk sahabat ada*cieelaahh) tapi serius nih! FF ini tuh maksudnya 'gimana rasanya kalo sahabat kita sendiri melupakan kita, dan malah ingetnya sama orang laen?'*aduh!sial!gue galau!!!
ini bukan curcol alias curi colongan??*manusia tak jelas*ditendang curhat colongan. ini kan fiksi boo~
yasudah, semoga FF ini bisa lanjut dan nggak bernasib naas seperti FF she is JUMPers kemaren ya(aku masih bingung ngelanjutinya!*plak) sankyuuu
cih!! makonyo baco dulu chayaankk!!!*alaymode: on)
BalasHapuspokoknya kolo ni fanfic nggak ada yang komen selain si momo-chan, nggak bakalan gue lanjutin!!*siapa juga yang baca yee!=3=*
BalasHapus