Title: HEART
Author: mikiCHII yumekawa
Genre: friendship,sad
Cast: chinen yuuri, yamada ryosuke, yuto nakajima,(yang lain numpang lewat)
“sakit!kenapa rasa sakit ini tak mu hilang? Kenapa malah kau yang hilang? Kau bilang kita sahabat!? Kenapa kau pergi dan memendam sendiri rasa perihmu?
Siapa aku bagimu?
Aku menyayangimu!
Kau sahabatku!
Sayonara...tomodachi...”
-000-
Pemuda mungil itu memainkan jari rekanya, posisinya sekarang seperti biasa, diatas pangkuan seorang daiki arioka, orang yang sangat diharapkanya untuk menjadi kakak.
”kau dengar tidak kata kru tadi?” tanya daiki, padahal dia tau, jawabanya pasti hanya gelengan.
”aku kan biasanya tau darimu dai-chan!” jawab pria mungil itu polos. Daiki mendesah pelan.
”ahh...aku lelah, badanmu makin hari makin berat! Carilah orang yang lebih kuat selain aku” protes daiki, ia tak kuat bila setiap hari harus memamngku juniornya ini.
Chinen tampak berpikir keras, membuat daiki berpikir apa kalimatnya salah? Tapi tiba-tiba chinen tersenyum cerah
”akan kucari orang yang bisa membantumu dai-chan!” kata chinen riang, ia turun dari pangkuan daiki, dengan cermat ia mengamati seluruh isi ruangan itu. Tampak pemandangan yang biasa saja.
Para member hey!say!7, yuya yang sedang tertidur, yuto yang sedang mengobrol dengan yamada.
Senyuman chinen makin melebar ketika melihat yamada.
”aku senang bila dipangku orang yang kakkoi seperti itu” batin chinen, ia mendekati yamada dan yuto.
”yamada-kun?” yamada menoleh, lalu tersenyum saat melihat wajah chinen
”nande chinen-kun?”
”kau mau membantu dai-chan tidak?” tanya chinen manja, yamada menatapnya dengan tatapan heran ”apa yang bisa kubantu?” chinen tersenyum manis
”pangku aku!”
”eh?”
Kau jahat!
Entah apa yang dirasakan yuto sekarang, pahit!
Sahabatnya direbut oleh oknum bernama chinen yuuri yang hobinya dipangku!
Pahit! Yamachii, selalu menduduki peringkat pertama terfavorit saat voting, mengalahkan yamajima. Yuto tak tau apa yang harus dia lakukan. Di saat hatinya sudah tak tahan dengan kesibukan yamada bersama chinen, ia juga berpikir bahwa yamada senang melakukanya. Ia hanya diam.
Sejujurnya hatinya terasa hangus saat jonhy tua itu mengumumkan NYC akan jadi pemanen. Lagi-lagi, yamada bersama chinen, setelah school kakumei. Sakit!
Tapi lama kelamaan rasa irinya pada yamachii lantaran mereka berdua menjadi lebih bersinar diantara member lain, hilang. Ia turut merasakan kasih sayang yamada dan chinen yang selalu mengajaknya bergabung tiap ada kesempatan.
Sekarang ia tau chinen benar-benar baik.
Ia suka cara pria mungil yang memiliki kalimat favorit ’teman yama-chan temanku juga’-itu memperlakukan teman-temanya, hangat!
-000-
Terkejut, tentu saja terkejut! Chinen baru tadi pagi berjalan-jalan dengan yamada, tapi sekarang mereka sudah dirumah sakit, gara-gara yamada ambruk ditengah jalan.
Ditambah lagi kalimat dokter yang membuat hatinya seakan mau melompat keluar ini.
”yamada-san....jantungnya melemah...” ujar dokter itu.
Chinen menatap nanar dokter wanita yang menunduk tersebut, ia tau dokter itu pasti merasa gagal.
”sensei bohong kan? Katakan padaku bahwa yama-chan hanya lelah!!”
Paksa chinen. Matanya mulai memerah, ia ingin sekali menamgis. Tapi dokter itu hanya menggeleng.
”maafkan saya, saya sudah gagal...” ucap dokter itu menyesal, seketika chinen membeku, otaknya tak bisa bekerja dengan baik.
”jangtungnya lemah?” hanya kalimat itu yang keluar dari bibir mungilnya..
-000-
Oke, kini yuto mulai takut, entah mengapa chinen makin dekat dengan yamada, ia tak lagi mengajak yuto bila sedang pergi dengan yamada. Mereka hanya asyik dengan kesibukan mereka berdua
Ia tak diperhatikan lagi!
”yama-chan! Kau tau kan aku sayang yama-chan?”
Tanya chinen kekanak-kanakan. Sementara yang diajak bicara hanya menatap terkejut, lalu menggembungkan pipinya dengan sebal
”huh! Tak usah keras-keras chii, aku malu! Aku tau kau sayang aku, tapi jangan keras-keras!” protes pemuda chubby tersebut. Chinen tersenyum manis
”tak apa, toh yama-chan juga menyayangiku!”
”memang, kau kan sahabatku..” ucap yamada, mereka berdua tersenyum, tanpa tau sepasang mata menatap mereka panas.
Yuto mencegat chinen saat chinen sedang tak bersama yamada
”chii, aku mau bicara” kata yuto. Chinen menoleh dan tersenyum pada orang yang nyaris menjadi sahabatnya tersebut
”tentang apa yuto-kun?” wajah yuto berubah masam, ia menatap chinen dengan pandangan bingung. Bagaimana cara mengatakanya? Ia sendiri tidak tau!
”belakangan kau sangat dekat dengan yamada, chii, aku agak risih!”
Ujar yuto akhirnya, chinen menganga lebar. Segitu terlihatkah kekhawatiranya pada yamada? Kenapa yuto kini menganggapnya merebut yamada?
Ini salah siapa? Ini kesalahanya? Sudah cukup, ia menanggung beban mengetahui penyakit yamada itu, apa lagi sekarang? Ialah satu-satunya orang yang tau tentang penyakit terkutuk itu, bahkan yang punya penyakitpun tak sadar!
Kini yuto menegurnya akibat melihat chinen terlalu dekat dengan yamada. Apa yang harus dilakukanya?
”memang kenapa? Yama-cham kan sahabatku..”
”memang kenapa? Yama-cham kan sahabatku..”
Sontak saja kalimat itu menyulut kemarahan yuto. Yuto berpikir bahwa chinen tak tau diri sampai-sampai berniat memonopoli yamada begitu!
”kau keterlaluan chii! Dulu dia sahabatku! Kenapa kau merebutnya! Kau jahat!” marah yuto. Chine hanya diam lalu tersenyum sisnis
”kau mengaku sahabatnya tapi tak tau apa-apa?”
Kenapa kau menanggungnya sendiri?
Sebenarnya chinen sudah tak tahan lagi, hatinya hancur tiap mengingat kalimat dokter.
Jantung yamada lemah? Padahal yamada membutuhkanya untuk karirnya yang makin menanjak itu’
Miris hati chinen tiap membayangkanya, sahabatnya yang ceria itu lama kelamaan akan direpotkan oleh penyakit terkutuk itu, jantung yang lemah!
Apa kesalahan sahabatnya sampai-sampai tuhan menjatuhkan pilihanya pada yamada? Kenapa bukan dia saja?
Chinen sama sekali tak berani buka suara, tenggorokanya tercekat tiap akan menyatakan kenyataan itu.
Akhirnhya dia hanya bungkam. Memilih diam dan menjaga yamada tanpa memberi tahunya, ia tak rela jika yamada putus asa sepeerti dirinya.
”yama-chan, daijobu desu ka?” tanya chinen khawatir saat melihat yamada memegangi dada kirinya. Yamada henya tersenyum, meredam semua sakit yang dirasakanya.
”ayo kita ke rumah sakit yama-chan!” paksa chinen, otaknya mulai keruh. Ia tak lagi bisa berpikir jernih.
”daijobu chii, ini pasti hanya kecapean biasa..” ujar yamada, perlahan sakitnya mulai hilang.
”tapi, kit ahrus tetap kerumah sakit!” chinen terus memaksa, membuat yamada lumayan gerah. Ia sudah lelah, sedikit saja chinen melihatnya memmegang dada, pria mungil itu langsung memaksanya ke rumah sakit! Ia mulai berpikir negativ tentang sahabatnya itu
”kau ini kenapa chii? Sudah kubilang ini hanya lelah biasa! Segitu inginya kau sakit?”
Bentak yamada. Bentakan yan menggetarkan hati chinen. Ia terkejut dengan sikap sahabatnya. Apa yamada marah?
”bu..bukan begitu yama-chan..”
Tapi yamada berlalu, meninggalkan chinen sendirian denagn perasaan campur aduk
Marah,kesal,sedih.menyesal....semua ada pada dirinya. Yamada tak lagi melihat padanya…
-000-
Akhirnya yuto bisa tersenyum lebar, entah mengapa hanya yuto yang bisa tersenyum Sekarang, disaat member JUMP lain merasa keadaan ini abnormal.
Yamada, teman sejiwa chinen kembali pada yuto, sahabat kecilnya yang sudah lama ditinggalkan.
Dan chinen, ia kembali pada kayak idamanya, daiki arioka.
Tak ada satu orangpun yang dapat menguak alasan dibalik kejadian janggal ini, bahkan yutopun tudak bisa. Ia hanya bisa menikmati saat-saatnya bersama yamada Sekarang.
Yang membuatnya aneh, adalah sikap chinen, walaupun anak itu tak bicara sepatah kata pun, tapi ia bertingkah seolah bisa merasakan apa yang sedang dirasakan yamada, misalnya, jika yamada sudah terlihat lelah, chinen akan minta break dengan alasan kakinya sakit, atau bila ia melihat yamada mulai kesakitan, maka ia akan memaksa manager untuk memundurkan jadwal, yah….semacam itulah!
Kau sungguh bodoh!
Keadaan abnormal tersebut terus berjalan…
Sekarang yuto sedang berjalan-jalan dengan yamada, tentu saja lengkap dengan pakaian penyamaran mereka.
Mendadak, yamada merasakan sakit yang luar biasa di dada kirinya, ia berkata pada yuto bahwa ia akan ke toilet sbentar…
Ugh! Ia benar-benar tak tahan! Ingin pingsan rasanya, tapi ia teringat yuto yang menunggunya, ia cepat-cepat meredam sakitnya dan keluar dengan wajah ceria
”daijobu yama-chan?”
Tanya yuto khawatir, pasalnya, ia melihat banya k sekali keringat di pelipis sahabat-nya itu. Yang ditanya hanya tersenyum simpul
”daijobu!”
Setelah mengucapkan itu, ia bukanya berjalan tapi malah roboh...
Hanya gelap yang dilihatnya
-000-
Chinen tak bisa diam! Ia terus menggerak-gerakan kaki dari tadi, lama sekali yamada dan yuto pergi, ia sama sekali tak tenang!
Ketika kekhawatiranya berada di puncak, ia merenggut keitainya, lalu menelpon nomor yuto ~tak ada jawaban~
Lalu ia menelepon keitai yamada ~tetap tak ada jawaban~
Tak habis akal, ia menelepon rumah yuto, kali ini seorang anak lelaki mengangkatnya
”moshi-moshi? Nakajima desu!”
”raiya-kun! Yuto ada tidak?”
Tanya chinen panik, tanpa basa-basi apa lagi selamat pagi.
“chinen-nii? Ah, yuto kun ada di rumah sakit! Baru saja yuto-nii bilang yamada-nii masuk rumah sakit” jawab bocah itu polos. Ia sama sekali tak mengetahui bahwa atmosfer telah berubah!
”ru..rumah sakit?” suara chinen tercekat. Kakinya mulai gemetaran, setelah menutup telpon, ia memacu larinya ke rumah sakit yang untungnya tak terlalu jauh dari posisinya sekarang. Yang ada dalam pikiranya hanya yamada!
-000-
Yuto termenung sendirian di bangku rumah sakit, miris melihat sahabatnya tertidur dikelilingi infus, bukanya strawberry seperti di mimpinya.
Ia mencoba menerka-nerka apa yang terjadi pada sahabatnya itu, ketika tiba-tiba sebuah tangan mencengkram kerah bajunya dan memukulnya kuar-kuat.
Yuto terbelalak melihat apa yang ada di hadapanya, pria mungil yang terlihat sangat ngos-ngosan. Berantakan sekali!
”YUTO BODOH!!!” cerca chinen marah, yuto merasa chinen ada diambang kesadaranya. Kawanya mulai gila!
“apa maksudmu chii?” balas yuto tak habis pikir, entah apa yang membuat pukulan tadi Sangat menyakitkan. Kebenciankah?
Chinen tersenyum sinis. Seram!
“kau bodoh! Kau membahayakan nyawa yamada! Dan kau masih bisa menyenbut dirimu sahabatnya???” amukan chinen makin menjadi tatkala matanya menangkap sosok yang terbaring di dalam ruangan itu, dengan penuh infus!
“apa maksudmu? Ada apa dengan yamada? Kau tau sesuatu? Beritau aku chii!”
Pinta yuto memelas, ia Sangat ingin mengetahui apa yang dirasakan yamada.
“jantungnya sakit, kau tau? Dan kau membuatnya lelah!” desis chinen. Sekujur tubuh yuto mendingin. Saparah itukah? Separah itukah penyakit sahabatnya selama ini? Bakka! Kenapa dia tidak tau? Entah seberapa sakit yang dirasakan yamada selama ini!
“tapi...yamada tak pernah bilang padaku!” elak yuto
“kerena dia tak tau yuto! Dan kau membuatnya terbebani!!” marah chinen,
Ia menerjang masuk ke ruangan yamada, matanya sudah gatal ingin menatap yamada dari dekat, ia meninggalkan yuto yang masih mematung begitu saja..
“yama-chan, kau dengar aku, deshou?”
Chinen mulai menangis, tak jelas menangisi apa, menangis nasib yamada, atau menangisi kebodohanya sendiri? Yamada membuka matanya sedikit
”c..chii? aku...aku...aku dengar..” balas yamada lemah, nafasnya terputus-putus.
“bagus, kau sayang padaku kan yama-chan? Kau ingat? Kita sahabat!”
Tangis chinen, ia menumpahkan air matanya.
Yamada tersenyum pilu.
“ya..aku menyayangimu chii…zutto…tapi gomen, aku tak tahan lagi, sakit…perih..”
Rintih yamada, chinen makin menangis.
”aku berjanji, kau aka sembuh!” janji chinen, ia tak tau apa yang membuatnya berkata janji begitu. Yamada tersenyum tipis.
”tidurlah yama-chan...aku akan menjagamu!” kata chinen sambil mengusap lembut rambut sahabatnya.
demo.....hontu ni arigatou na...
Dokter meminta chinen masuk ke ruanganya, ia menjelaskan bahwa penyakit yamada tidak main-main lagi, satu-satunya jalan hanya dengan donor jantung.
Desir darh chinen makin tersa hingga permukaan kulitnya
’donor? Tak ada waktu lagi untuk mencari orang yang mau mendonorkan jantungnya
Siapa?
Siapa?
Chinen lah..
Ya, chinen menatap dokter itu lurus-lurus mata dokter itu
”aku yang akan mendonorkan jantungku!”
-000-
Kebodohan terbesar member JUMP, mereka tak habis pikir, bagaimana mereka tak mengetahui penyaki yamada yang semakin merajalela tersebut. Kebodohan itulah yang membuat mereka mengalami ini, mini salah satu harus mati, yamada, atau chinen?
Chinen menatap yamada lurus, yamada ada di sampingnya, ruang operasi ini, inilah pilihanya, ia ingin menerikan kehidupanya pada orang yang paling berharga...sahabat! ia ingin menatap yamada sampai puas. Karena ini saat terakhirnya dapat melihat wajah chubby sahabatnya itu. Ia menyunggingkan seulas senyum pedih
”sayonara...yama-chan”
Operasi yang memakan waktu 4 jam tersebut akhirnya berakhir...
Dapat terlihat daiki yang hampir pingsan mendapati junior kesayanganya tak bernafas, untung ada ryu dan keito yang menenangkanya. Chinen, pemuda bergigi kelinci tersebut sudah pergi...
Sayonara...tomodachi..
Tangisan yamada pecah saat mengetahui kenyataan bahwa sahabatnya sudah pergi, ia ingin sekali mengembalikan jantungnya pada sahabat mungilnya itu, tapi terlambat...semuanya terlambat...hanya penyesalan yang dirasakanya. Tak henti-hentinya ia menggumamkan nama chinen...ia hanya diam, persis orang depresi. Ia tak berhenti meneteskan air matanya, rasa tak percaya terus menghantuinya...sahabatnya sudah mati!
”arigatou gozaimashita!” ucap yamada setelah menyanyikan lagu ’stars in haven’
Yang seharusnya ia nyanyikan bersama chinen. Ia sempat meneteskan air matanya tadi...
Tapi ia sadar, kini chinen makin dekat dengnya...ia benar-benar sahabat sejatinya
Kini, apa yang dirasakanya akan dirasakan chinen juga...jantung mereka satu
Bagian tubuh yang paling disukainya? Jantung! Karena dijantungnya itulah ada sahabatnya. Ia tegar!
”aku harap kau jadi stars ini haven juga chii...aku selalu menyayangimu!”
Why you don’t say itu to me?
Why you just keep your silent? Why you feel your pain by your self?
You are inside me now…inside my heart
Yes, we are one now, until my last breathe
Until we meet in the haven…
end
hyaaaa!!!! GOMEN!!! banyak kalimat yang mungkin masih salah-salah!
buat jumpers yang mungkin nggak terima sama ceritanya GOMEEENNN!!!!
okelah...kurasa sudah cukup gomen-gomenanya*plak!
oke, cerita ini inspirasinya dari temen aku kok(bukan temen aku yang sakitt!) maksudnya idenya dari temen! hahahah
yasudahlah minaa....SANKYUUUU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar